topbella

Minggu, 03 Oktober 2010

SUMBER ENERGI MINYAK BUMI


Minyak merupakan bahan bakar yang banyak digunakan pada masa sekarang ini. Hampir semua penduduk di dunia memakai minyak untuk membantu aktifitas kehidupan sehari-harinya. Mengapa tidak, karena hampir semua kendaraan pasti menggunakan minyak sebagai bahan bakarnya. Minyak adalah bahan bakar yang berasal dari makhluk hidup, proses terbentuknya memakan waktu jutaan tahun lamanya. Hewan-hewan laut, khususnya zooplankton maupun hewan–hewan laut lain yang telah mati  adalah yang membentuk minyak. Karena terbentuk dari hewan-hewan laut yang telah mati, maka tak heran jika sebagian besar sumber minyak terdapat di lepas pantai atau lautan. Hewan-hewan laut tersebut setelah mati, jasadnya tertimbun oleh jasad hewan-hewan laut generasi berikutnya. Hal ini berlangsung terus menerus sampai ribuan tahun lamanya. Karena terus menerus tertimbun, jasad hewan-hewan laut tersebut menerima tekanan dan panas yang sangat tinggi. Tekanan dan panas yang sangat tinggi ini mengakibatkan jasad hewan-hewan laut tersebut mengalami pengendapan. Seiring berjalannya waktu selama berjuta-juta tahun, alam mulai berubah dengan sangat drastis  baik iklim, relief daratan maupun relief dasar laut. Perubahan suhu di permukaan bumi dari panas ke dingin maupun dari dingin ke panas terjadi dengan sangat tiba-tiba. Hal ini mengakibatkan endapan jasad hewan-hewan laut mengalami pelapukan. Perubahan alam ini terjadi terus menerus, sehingga endapan jasad hewan-hewan laut akhirnya hancur dan menjadi suatu senyawa yang mudah terbakar yaitu minyak. Perubahan relief daratan maupun relief dasar laut mempengaruhi perubahan letak endapan jasad hewan laut. Karena seiring perubahan alam, daratan dapat berubah menjadi lautan, maupun sebaliknya. Ini adalah sebab mengapa sumber minyak dapat berada di daratan.
Minyak adalah senyawa yang sangat istimewa bagi manusia pada masa sekarang ini, karena minyak mudah terbakar. Oleh karena itu minyak banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan bakar. Sebelum ditemukannya minyak, manusia pada jaman dahulu sebagian besar menggunakan kayu dan lemak hewan sebagai bahan bakar. Tetapi, bahan bakar tersebut kurang begitu praktis. Kurang praktisnya bahan bakar ini disebabkan karena energi panas yang dihasilkan sangat kurang. Oleh karena itu diperlukan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan panas yang sesuai, sehingga waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk melakukan aktifitas sehari-hari lainnya banyak tersita hanya untuk mencari bahan bakar. Tetapi, setelah ditemukannya minyak, hal itu jarang terjadi lagi. Minyak dapat menghasilkan energi panas yang sesuai. Selain itu minyak dapat diolah menjadi berbagai macam bahan bakar untuk berbagai macam kendaraan. Minyak mentah diolah dengan cara disuling di kilang minyak. Hasil penyulingan minyak contohnya bensol, premium, solar, kerosin, dan aspal. Bensol dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada pesawat terbang. Bensol adalah hasil penyulingan minyak yang paling murni dan sangat sedikit mengandung karbon. Saat dibakar, bensol menghasilkan energi panas yang tinggi dan sangat sedikit menghasilkan asap, sehingga bensol sangat sesuai untuk bahan bakar pesawat terbang. Premium dimanfaatkan untuk bahan bakar mobil maupun motor. Premium masih mengandung karbon, sehingga sedikit menghasilkan asap. Solar adalah bahan bakar mesin diesel. Solar agak banyak mengandung karbon, sehingga agak banyak menghasilkan asap. Kerosin banyak dipakai untuk bahan bakar rumah tangga. Kerosin banyak mengandung karbon. Aspal mengandung karbon sangat banyak dan dipakai untuk pengerasan jalan.
Pada saat manusia baru pertama kali mengenal minyak. Manusia hanya memakai minyak hanya dalam batas-batas tertentu atau saat diperlukan saja. Tetapi seiring dengan ditemukannya mesin-mesin maupun kendaraan berbahan bakar minyak, pemakaian minyak mulai meningkat. Pada masa sekarang ini, minyak merupakan bahan bakar yang paling banyak dipakai oleh manusia. Manusia selalu menggunakan minyak setiap harinya untuk aktifitas sehari-hari. Setiap kendaraan maupun mesin-mesin ciptaan manusia hampir selalu memakai bahan bakar manyak. Sekarang ini hampir setiap manusia memiliki kendaraan berbahan bakar minyak. Pemakaian bahan bakar minyak pada masa sekarang ini meningkat drastis seiring dengan banyaknya pemakaian kendaraan berbahan bakar minyak maupun alat-alat dan mesin-mesin lain yang berbahan bakar minyak. Sehingga, pemakaian bahan bakar minyak oleh manusia di seluruh dunia dapat mencapai jutaan barrel setiap harinya. Hal ini menyebabkan minyak menjadi semakin langka. Sumber-sumber minyak sudah banyak yang habis, karena pemanfaatan minyak secara optimal tidak disertai dengan kesadaran untuk menghemat dan melestarikan minyak bumi. Kelangkaan minyak bumi ini menyebabkan harga minyak bumi semakin naik. Jika minyak terus menerus dimanfaatkan tanpa disertai rasa tanggung jawab untuk menghematnya akan membuat harga minyak bumi terus menerus naik. Ditambah lagi dengan makin maraknya penimbunan-penimbunan minyak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab menyebabkan harga minyak akan terus membumbung tinggi. Oleh karena itu pemakaian minyak harus didasari rasa tanggung jawab. Jika pelestarian minyak bumi tidak dimulai dari sekarang, maka dapat terjadi minyak bumi akan habis dan anak cucu kita tidak akan pernah mengenal minyak.    
Untuk mencegah habisnya minyak bumi, manusia kini mulai mencari sumber energi pengganti minyak bumi. Manusia kini banyak memanfaatkan listrik sebagai sumber energi pengganti minyak bumi. Kelebihan dari energi listrik adalah energi listrik lebih efisien dibandingkan minyak bumi. Energi listrik juga tidak menyebabkan polusi.          Pada masa sekarang ini listrik merupakan sumber energi yang banyak dipakai oleh manusia setara dengan minyak bumi. Energi listrik dapat digunakan untuk membantu berbagai macam aktifitas manusia sehari-hari. Pada masa sekarang ini ini telah diciptakan kendaraan bertenaga listrik. Kelemahan dari energi ini adalah harganya yang sangat mahal. Selain listrik , manusia mulai memanfaatkan energi panas matahari. Kelebihan dari energi matahari selain harganya sangat murah, energi matahari tidak akan pernah habis. Energi matahari mempunyai beragam kegunaan. Selain untuk membantu aktifitas sehari-hari, energi matahari dapat digunakan sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan sel surya yang dikenal dengan sel fotovoltatik. Saat ini banyak rumah-rumah, hotel-hotel yang telah dipasangi sel surya pada atap-atapnya. Kini juga tengah dikembangkan mobil bertenaga surya. Kelemahan dari energi ini adalah matahari tidak selalu bersinar pada musim-musim tertentu. Dewasa ini manusia tengah mengembangkan energi nuklir. Energi yang dihasilkan oleh nuklir jauh lebih besar daripada energi minyak bumi. Energi ini dihasilkan dari inti atom yang membelah atau dua inti atom yang menggabung, penggabungan atau pembelahan akan melepaskan energi yang sangat besar  sebagai hasil perubahan di dalam inti atom. Tetapi penggunaan energi ini masih banyak yang menentangnya. Terutama untuk reaksi fisi yang menggunakan bahan radioaktif uranium sebagai bahan bakar, karena sampah radioaktif ini tat dapat hancur selama ribuan tahun. Karena itulah energi nuklir belum dapat digunakan secara optimal.

Causes of the Moral Deviations of the Teenagers

This time, there are many of teenagers in our country who have moral deviations. They usually do the activities or things those have negative effect for themselves or the other people. Nevertheless, they never conscious that what they do are wrong. They only think their temporary desires and don’t think their future days. They usually wrong while get, and understand a strange or new culture. As the proofs, at this time there are a lot of cases about moral deviation of the teenagers in news paper or in television. There are many of teenagers who become the suspects of law-breaks like traffic law-break, fighting, stealing, robbing, or furthermore, heavy criminal cases, like violation, prostitution, or murdering. Teenagers’ moral deviations can caused by internal and external interference.    
The causes of the moral deviation of the teenagers can be emerged from their selves. According to the argument of psychiatrists, Most of the teenagers have a labile emotion or furthermore, they are very emotional while face every serious problems. They sometimes don’t know yet that what they do are right or wrong. They always like an easy shortcut better than doing a hard work. Furthermore, they can do an extreme thing to get their wish.

For example, this is a violation case from Radar Bojonegoro, Thursday, 8th of February 2007

Failed to Get Heirloom a Boy Slash his Father

A boy slashed his father, because his wish to got his part of heirloom refused by his father. The suspect also burnt two motor cycles, one of them is the victim’s. From polices’ data mentioned, the incident occured on Tuesday at fifteen o’clock. The suspect named Suwarno came to the victim’s home at Pacul village, Bojonegoro. The suspect wanted to get his part of heirloom from the victim, but the victim refused it, then a serious debate occured. Suddenly the suspect took a “Sangkur” behind his cloth and slashed the victim with it. Then the suspect burnt his motor cycle and the victim’s motor cycle. The victim’s neighbours who heard this incident reported it to the police office. Finally polices saved the suspect and the proofs to the police office.

From that, we can conclude that this time most of the teenagers like an easy shortcut better than doing a hard work and thinking seriously. They don’t mind that what they do can cause a negative effect for themselves and for the other people. And furthermore, they can do an extreme thing to get their wish.  
The causes of the moral deviation of the teenagers also can be emerged from the environment where they live. They are two environments. The first is family environment. According to the social scientists, family environment is a place where a human know and learn socialization at the first time. This case related to the relation between the teenagers’ parents and the teenagers’ as the children. We know that the parents have a responsibility to learn and to keep their children’s moral in right direction. But, if they don’t do their responsibility correctly, it can cause bad effect to their children’s moral.
At this time, there are many of parents who don’t give enough attention to their children, because they are too busy with their jobs. So, there are many of teenagers who don’t get enough lessons about devotion, moral, and something right or wrong. So, they usually don’t know yet that what they do can cause a negative effect for themselves or the other people.
 Most of the teenagers who have moral deviation are come from a broken home family. Because the teenagers who come from a broken home family usually don’t get right attention. And usually they get a bad concern from their parents or furthermore, they get physical forces. If those problems happen, the teenagers can be disappointed or furthermore, they can get a psycho traumatic or serious depression. They can do a bad thing to flow their mind load.

For example, this is a violation case from Suara Merdeka, Thursday, 8th of February 2007

Stress, a Boy Slash his Father

Brebes- Supposed stress, Sunarto, a person from Limbangan Kulon, Brebes, Wednesday, 7th of February 2007 at about five o’clock slashed his father, Sajer with a blade. The incident happened when the Sunarto come home fom mosque. At that time the victim was still sleep. Suddenly Sunarto took a blade behind a cupboard and slash his father’s neck. His brother who saw that incident screamed to get help. Finally polices came and saved Sunarto to the police office. When polices interrogated him, Sunarto said that he slashed his father because he knew that his father did a “Pesugihan” and his father will kill him and his brothers as the tributes. So, he became stress and he wanted to kill his father to save his and his brothers life.

 From that, we can conclude that if the parents don’t concern about their children or furthermore, they do something bad or something cruel to their children. Their children can be stress, or depressed. It can cause moral deviations of the teenagers. And the teenagers can do something bad or cruel too.
The second is the environment where the teenagers associate. We know that sometimes the teenagers can not think right yet. And their moral and emotions can change easily. The bad association can cause the bad growth of the teenagers’ moral. If the teenagers have an association with bad people, they can be bad too. For the proof, this time there are many good teenagers who fall into a bad association, because they have an association with bad people. They become a gangster, wild racer, smoker, drunker, or narcotics user. If they have fallen into a bad association, they can do stubborn things easily.

For example, this is a story of a gangster from Penyebar Semangat, May 2006
Story of a Gangster

Agus Arifin a gangster from Pandeglang prisoned for 14 years, because he killed a man who also a gangster. People can not suppose that Agus will do that stubborn thing. Agus known as a good boy, but he changed after he became a gangster. As a gangster, he had many enemies. One day, another gangster snatched his area. Agus warned that gangster, but the gangster ignored him and challenged him. So, Agus became angry and he fought that gangster. At that fighting incident, Agus become blinded and killed that gangster. So, polices catch him. In prison he said that he was regretted, and he will try to change.

From that, we can conclude that a bad association can make a moral deviation for the teenagers. So, if the teenagers have an association with bad people, they will be bad too.
In my recommendation, we must to end the moral deviations of the teenagers, because they can cause negative effect for their future. This is important, because they are the young generation who important to build the nation.  To end the moral deviation of the teenagers, we need participation of every side, especially the teenagers’ parents, because they have a responsibility to learn and to keep the teenagers’ moral in right direction. The parents must to concern with their children in order to avoid them from a bad activity and a bad association. And the teenagers’ activity should be organized into good activity. A good activity can keep the teenagers’ moral in right direction. The examples of the activities are religion activity, social activity, natural lovers, or etc.
    

Sabtu, 02 Oktober 2010

I. PENGERTIAN, TUJUAN, ASAS, TAHAP, BIDANG, DAN ARAH PEMBANGUNAN NASIONAL

A.  PENGERTIAN PEMBANGUNAN NASIONAL


Pembangunan adalah suatu kegiatan atau proses yang dilakukan oleh manusia secara sadar dan terus-menerus untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Oleh karena itu, setiap negara baik negara berkembang maupun negara maju tentunya melaksanakan pembangunan guna mencapai tujuan atau cita-citanya yaitu meningkatkan kemakmuran atau kesejahteraan bangsanya.
TAP MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN tahun 1999-2004 menjelaskan bahwa pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
TAP MPR No. II/MPR/1993 tentang GBHN tahun 1993-1998 menjelaskan tentang hakekat pembangunan nasional, yaitu pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional.
Pada intinya pembangunan adalah usaha terarah untuk mengubah situasi masyarakat ke arah yang lebih baik dengan sasarannya kesejahteraan lahir batin, kebutuhan dasar terpenuhi untuk perkembangan manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat umumnya.
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan dengan jelas tujuan nasional negara Indonesia, yaitu:
a.       melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
b.      memajukan kesejahteraan umum
c.       mencerdaskan kehidupan bangsa
d.      serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial

Sehubungan dengan hal itu, untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut pemerintah sebagai penyelenggara negara yang didukung seluruh rakyat Indonesia harus melaksanakan pembangunan nasional.
Agar usaha mewujudkan tujuan nasional terarah, maka rakyat Indonesia melalui wakil-wakilnya dalam lembaga tertinggi negara, yaitu MPR menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan tahun 1999-2004) yang pada dasarnya merupakan pola umum pembangunan nasional dengan rangkaian program-programnya yang berkesinambungan.






B. LANDASAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Pelaksanaan pembangunan Nasional di Indonesia berdasarkan:
a.       Landasan Idiil                         : Pancasila
b.      Landasan Strukturil                 : UUD 1945                                                  
c.       Landasan Operasional/gerak   : GBHN
d.      Landasan Konstitusional         : Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4

C. ASAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Untuk mencapai tujuan/ visi pembangunan nasional diperlukan pedoman atau dasar dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang dinamakan asas pembangunan.

Adapun asas pembangunan nasional menurut GBHN 1999 meliputi:
1.      Asas swadaya masyarakat
2.      Asas kekeluargaan dan gotong royong
3.      Asas manfaat
4.      Asas adil dan merata
5.      Asas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
6.      Asas Hukum

D. TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Negara Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, mempunyai tujuan nasional yang tersirat dalam pembukaan UUD 1945, sebagai berikut:
“Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”
Menurut GBHN tahun 1999-2004 tujuan pembangunan nasional “Mewujudkan kehidupan yang demokratis, berkeadilan sosial, melindungi hak asasi manusia, menegakkan supremasi hukum dalam tatanan masyarakat dan bangsa yang beradab, berakhlak mulia, mandiri, bebas, maju, dan sejahtera dalam kurun waktu lima tahun ke depan.”
Untuk mewujudkan tujuan nasional itu, bangsa Indonesia melaksanakan pembangunan nasional. Pembangunan nasional mengandung makna dan hakikat sebagai berikut.
a.       Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dangan Pancasila sebagai dasar, tujuan, dan pedomannya.
b.      Pembangunan nasional dilaksanakan merata di seluruh tanah air dan tidak hanya untuk suatu golongan atau sebagian dari masyarakat, tetapi untuk seluruh masyarakat. Hasil pembangunan harus benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh rakyat sebagai perbaikan tingkat hidup yang berkeadilan sosial.

c.       Pembangunan nasional adalah pembangunan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Pelaksanaan pembangunan nasional meliputi semua aspek kehidupan bangsa, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Semuanya itu harus merupakan perwujudan Wawasan Nusantara dan memperkukuh ketahanan nasional.
d.      Pembangunan merupakan pencerminan kehendak untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata, mengembangkan kehidupan masyarakat serta penyelenggaraan negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.
e.       Pembangunan nasional diarahkan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan lahir dan batin, terpenuhinya rasa aman, tenteram, keadilan, serta terjaminnya kebebasan mengeluarkan pendapat yang bertanggung jawab bagi seluruh rakyat.
f.       Pembangunan nasional menghendaki keselarasan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, antar sesama manusia, dan antara manusia dan lingkungan alam sekitarnya.
g.      Pembangunan nasional dilaksanakan oleh masyarakat dan pemerintah. Masyarakat sebagai  pelaku utama pembangunan dan pemerintah mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang.
h.      Kegiatan masyarakat dan pemerintah saling menunjang, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.

Misi pembangunan nasional menurut GBHN 1999 adalah sebagai berikut:
1.     Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
2.    Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3.      Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan dan mantapnya persaudaraan umat beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai.
4.      Penjaminan kondisi aman, damai, tertib, dan ketentraman masyarakat.
5.      Perwujudan system hukum nasional yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran.
6.      Perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian dinamis kreatif dan berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.
7.      Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil, menengah, dan koperasi dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan berbasis pada sumber daya alam dan sumber daya manusia yang produktif dan mandiri, maju, berdaya saing, dan berwawasan lingkungan.
8.      Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah negara keatuan Republik Indonesia.
9.      Perwujudan kesejahteraan rakyat yang dilandasi oleh meningkatnya kualitas kehidupan  yang layak dan bermartabat serta memberi perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja.
10.  Perwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, professional, berdaya guna, produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
11.  Perwujudan system dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat berdisiplin dan bertanggung jawab, berketerampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia.
12.  Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermartabat, bebas, dan proaktif bagi kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global.

E. TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN NASIONAL

1. MASA ORDE LAMA

Pembangunan nasional sangat dipengaruhi oleh keadaan politik. Pada masa setelah proklamasi, Indonesia mengalami revolusi fisik yang sangat membutuhkan perhatian pemerintah maupun rakyat. Pembangunan belum dapat terencana dengan baik karena masih dalam keadaan perang.
Setelah revolusi fisik berlalu, yaitu saat berlakunya UUDS 1950, pembangunan masih belum dapat terlaksana dengan baik karena adanya sistim pemerintahan parlementer yang sering mengalami kejatuhan.
Setelah adanya Dekrit Presiden tahun 1959,  Indonesia memasuki tahapan baru, yaitu berlakunya ekonomi terpimpin akibat besarnya pengaruh Partai Komunis Indonesia. Pembangunan masih belum dapat terlaksana dengan baik, bahkan kondisi ekonomi dan kesejahteraan rakyat semakin terpuruk.
Setelah terjadinya pemberontakan PKI di tahun 1965, pemerintahan orde lama tak dapat bertahan lagi 

2. MASA ORDE BARU

Pembangunan nasional pada masa ini sudah dapat berjalan lancar. Pembangunan dilaksanakan dalam 2 macam:
a)      Jangka panjang (25 tahun)
b)      Jangka pendek (5 tahun)
·      Pembangunan jangka panjang tahap I: 1 April 1969 s/d 31 Maret 1994 (Pelita I,II,III,IV,V)
·      Pembangunan jangka panjang tahap II; 1 April 1994 s/d 31 Maret 2019
Dalam melaksanakan pembangunan nasional, orde baru mengadakan tahapan-tahapan pembangunan yang disebut REPELITA dan PELITA. Uraian tahapan pembangunan masa orde baru adalah sbb.
·         Pelita I (1969-1974) diprioritaskan pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian
·         Pelita II (1974-1979) diprioritaskan pada sektor pertanian dngan meniungkatkan industriyang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
·         Pelita III (1979-1984) diprioritaskan pada sector pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
·         Pelita IV (1984-1989) diprioritaskan pada pertanian dengan melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang menghasilkan mesin-mesin industri sendiri.
·         Pelita V (1989-1994) diprioritaskan pada pertanian untuk memantapkan swasembada pangan dan industri pertanian lainnya dan meningkatkan industri khususnya yang menghasilkan barang-barang untuk diekspor

3. MASA ORDE PERALIHAN REFORMASI

Pada masa ini pemerintahan dipegang oleh Presiden B.J. Habibie. Pembangunan pada masa ini difokuskan pada pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dan penanganan krisis ekonomi.

4. MASA ORDE REFORMASI

Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, mulai dibuat Program Pembangunan Lima Tahun Nasional (PROPERNAS). Program Pembangunan 5 Tahun dirinci dalam rencana pembangunan tahunan yang diebut REPETA.
Pada masa pemerintahan Presiden Megawati menuangkan landasan pembangunan dalam GBHN tahun 1999-2004. Masa pemeritahan Megawati menangani berbagai masalah sbb.
1.      Perbaikan dan pemulihan ekonomi (menstabilkan nilai uang dan harga barang)
2.      Penegakan supremasi hukum dan HAM
3.      Mencegah adanya disintegrasi bangsa
4.      Mewujudkan aparatur negara yang bersih dan berwibawa
5.      Mewujudkan stabilitas politik dan keamanan
6.      Penegakan kembali sikap politik luar negeri yang bebas dan aktif

F. BIDANG PEMBANGUNAN NASIONAL

Bidang pembangunan nasional menurut GBHN 1999 meliputi 9 bidang, yaitu
1.      Bidang Hukum
2.      Bidang Ekonomi
3.      Bidang Politik
4.      Bidang Agama
5.      Bidang Pendidikan
6.      Bidang Sosial Budaya
7.      Bidang Pembangunan Daerah
8.      Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
9.      Bidang Pertahanan dan Keamanan


G. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

1.   BIDANG HUKUM
·         Mengembangkan budaya hukum di lapisan masyarakat untuk menciptakan kesadaran dan kepatuhan hukum.
·         Mewujudkan lembaga pendidikan yang mandiri.
·         Menyelenggarakan proses peradilan yang cepat, mudah, dan murah serta bebas KKN
2. BIDANG EKONOMI
·         Mengembangkan sistim ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar.
·         Mengembangkan persaingan yang sehat, adil, serta menghindari pasar monopolitik
·         Mengoptimalkan penggunaan pinjaman luar negeri.
·         Membudayakan pengusaha kecil, menengah dan koperasi
·         Mengembangkan pasar modal yang sehat dan transparan, dan professional.
·         Mempercepat pemulihan ekonimi guna membangkitkan sector riil, terutama pengusaha kecil, menengah dan koperasi.
·         Penyehatan APBN dengan mengurangi defisit negara.
3. BIDANG POLITIK
a) Politik Dalam Negeri
·         Memperkuat keberadaan dan kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
·         Menyempurnakan UUD 1945, sejalan dengan kebutuhan bangsa dan tuntutan reformasi.
·         Meningkatkan kemandirian partai politik.
b) Hubungan Luar Negeri
·         Menegaskan arah politik luar negeri bebas aktif dan berorientasi pada kepentingan nasional.
·         Meningkatkan kesiapan Indonesia menghadapi perdagangan bebas, seperti AFTA, APEC dan WTO.
·         Melakukan perjanjian kerjasama internasional yang menyangkut hajat hidup orang banyak dengan persetujuan DPR.
c) Penyelenggaraan Negara
·         Membersihkan aparatur negara dari praktek KKN.
·         Melakukan pemeriksaan terhadap kekayaan pejabat.
·         Meningkatkan kualitas dan professional aparatur negara.
·         Meningkatkan kerjasama pegawai negeri, TNI, POLRI untuk mewujudkan aparatur yang bersih dari KKN.
d) Komunikasi, Informasi dan Media Masa
·         Meningkatkan peran komunikasi melalui masa, guna memperkukuh persatuan dan kesatuan.
·         Meningkatkan peran pers yang bebas, sejalan dengan peningkatan kualitas dan kesejahteraan insane pers.




4. BIDANG AGAMA
·          Menetapkan kedudukan agama sebagai landasan moral spiritual dan etika dalam penyelenggaraan negara.
·          Meningkatkan kualitas pendidikan agama.
·          Memberi kemudahan bagi umat beragama untuk menjalankan ibadah.
·          Meningkatkan peran dan fungsi lembaga keagamaan dalam rangka mengatasi dampak perubahan kehidupan.
5. BIDANG PENDIDIKAN
·          Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan.
·          Menigkatkan kemampuan akademik dan professional serta jaminan kesejahteraan tenaga pendidikan.
·          Malakukan pembaharuan sistim pendidikan.
·          Memberdayakan lembaga sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan, nilai, sikap, dan kemampuan.
·          Mengembangkan kualitas SDM sedini mungkin secara terarah, terpadu, dan menyeluruh.
6. BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA
a) Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
·         Meningkatkan mutu SDM dan lingkungan hidup dengan paradigma sehat.
·         Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan.
·         Mengembangkan sistim jaminan sosial tenaga kerja.
·         Meningkatkan kepedulian terhadap penyandang cacat.
·         Membangun kualitas penduduk dengan pengendalian kelahiran serta memperkecil angka kematian dan program KB.
b) Kependudukan dan Peran Perempuan
·         Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
·         Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organiasi perempuan dengan tetap mempertahankan nilai historis perjuangan kaum perempuan.
c) Kebudayaan, Kesenian, dan Pariwisata
·         Merumuskan nilai-nilai kebudayaan Indonesia, sehingga mampu merujuk kepada totalitas kehidupan ekonomi.
·         Mengembangkan kebebasan berkreasi dan berkesenian.
·         Mengembangkan dunia perfilman secara sehat yang memuat berbagai jenis kesenian.
·         Menjadikan seni dan budaya tradisional Indonesia menjadi wahana pembangunan pariwisata.
·         Mengembangkan pariwisata melalui pendekatan system yang utuh dan terpadu.
d) Pemuda dan Olahraga
·         Menumbuhkan budaya olah raga bagi manusia Indonesia sehingga memiliki kesehatan dan kebugaran.
·         Meningkatkan usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi.
·         Mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi muda untuk mengaktualisasikan seluruh potensinya.
·         Mengembangkan minat dan semangat kewirausahaan bagi generasi muda.
·         Melindungi generasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
7.  BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN
·         Menata kembali TNI sesuai paradigma baru secara konsisten, sebagai alat negara untuk melindungi dan mempertahankan NKRI.
·         Mengembangkan kemampuan system pertahanan keamanan rakyat semesta (Hankamrata) bertumpu pada kekuatan TNI.
·         Mengembangkan kualitas kerjasama bilateral pertahanan dan keamanan dalam rangka stabilitas regional.
·         Memutuskan upaya kemandirian POLRI dalam rangka pemisahan dengan TNI.
8. PEMBANGUNAN DAERAH
a) Umum
·        Mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata dan bertanggung jawab dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
·        Melakukan pengkajian tentang berlakunya otonomi daerah bagi provinsi, kabupaten/kota dan desa.
·        Mempercepat pembangunan pedesaan dalam rangka pemberdayaan petani dan nelayan.
·        Mewujudkan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah secara adil dan mengutamakan otonomi daerah.
·        Memberdayakan DPRD dalam rangka peyelenggaraan otonomi daerah.
b) Khusus
Ø  Daerah Istimewa Aceh (Nangro Aceh Darusalam)
·         Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan tetap menghargai kesetaraan dan keragaman kehidupan sosial dan budaya masyarakat Aceh.
·         Menyelesaikan kasus Aceh secara adil dan bermartabat dan mengusut bagi pelanggar HAM.
Ø  Irian Jaya (Papua)
·         Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dangan tetap menghargai kesetaraan dan keseragaman kehidupan sosial budaya masyarakat Irian Jaya.
·         Menyelesaikan kasus pelanggaran HAM di Irian Jaya secara jujur dan bermartabat.
Ø  Maluku
·         Menugaskan pemerintah untuk menyelesaikan konflik sosial secara adil dan menyeluruh.
·         Mendorong masyarakat yang bertikai untuk proaktif melakukan realisasi guna mempertahankan dan memantapkan integritas nasional.
9. SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
·         Mengelola sumber daya alam dan daya dukungnya untuk kesejahteraan rakyat, dari generasi ke generasi.
·         Pemanfaatan sumber daya alam dengan teknologi ramah lingkungan.
·         Pendelegasian secara bertahap dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya alam.
·         Pendayagunaan sumber daya alam sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian dan fungsinya.
 
indah ThAg 5u© Diseñado por: Compartidisimo